Rabu, 02 Juli 2014

SISTEM PERDAGANGAN LUAR NEGERI


EROPA
JERMAN

Jerman tergolong negara industri paling berprestasi dan paling maju perkembangannya, dan merupakan perekonomian nasional terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang dan Cina. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 82 juta jiwa, Jerman merupakan pula pasaran terbesar di dalam Uni Eropa (UE). Perekonomian nasional Jerman terpusatkan pada barang dan jasa yang diproduksi oleh industri. Terutama hasil produksi industri konstruksi mesin dan industri otomotif serta produk-produk kimia dari Jerman dihargai baik di dunia internasional. Kurang lebih setiap Ero keempat diperoleh dalam sektor ekspor – dan lebih dari setiap tempat kerja kelima tergantung secara langsung atau tidak langsung dari perdagangan luar negeri. Dengan volume ekspor sebesar 1.121 miliar dolar AS pada tahun 2009, sebanding dengan sepertiga dari penghasilan nasional bruto, Jerman adalah negara pengekspor barang terbesar kedua di dunia sesudah Cina (1.202 miliar dolar AS), setelah dari tahun 2003 hingga 2008 enam kali berturut-turut Jerman mendapat sebutan “juara dunia ekspor”. Andil Jerman dalam seluruh perdagangan global mencapai sekitar sembilan persen.
Karena orientasi Jerman yang tinggi kepada ekspor, keterpautannya dengan perekonomian dunia sangat erat, – hal yang membedakannya dengan kebanyakan negara lain – dan Jerman pun berkepentingan akan pasaran terbuka. Mitra-mitra perdagangan terpenting ialah Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun 2009 diekspor barang senilai 82 miliar Ero ke Perancis, senilai 54 miliar Ero ke AS dan ke Belanda, dan senilai 53 miliar Ero ke Inggris. Setelah Uni Eropa diperluas ke arah timur (2004 dan 2007), di samping perdagangan dengan negara anggota UE “lama”, dapat dicatat peningkatan dalam volume perdagangan dengan negara-negara anggota UE di Eropa Timur. Sepuluh persen lebih dari ekspor total dilakukan ke negara-negara tersebut. Ekspor Jerman ke negara Uni Eropa mencapai 63 persen dari volume ekspor seluruhnya.
Ada kemungkinan daya inovasi industri Jerman sekali lagi akan terbukti sebagai penggerak pemulihan ekonomi. Dewasa ini Jerman mengeluarkan sekitar 2,6 persen produk domestik brutonya untuk penelitian dan pengembangan (P&P), angka yang jelas lebih tinggi daripada angka rata-rata di UE, yaitu 1,9 persen (2008). Pemerintah Federal bersama negara bagian dan pihak industri berniat untuk meningkatkan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai tiga persen dari produk domestik bruto. Dengan 49 miliar dolar AS, Jerman juga menempati peringkat tinggi pada pengeluaran P&P yang didanai oleh perusahaan. Semangat penemu pun tidak pudar: Investor dan perusahaan dari Jerman mendaftarkan kurang lebih 11 persen dari semua paten pada tahun 2009 – peringkat ketiga pada daftar paten sedunia.
Ekspor Jerman tumbuh lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Januari setelah turun di bulan Desember. Menurut data resmi Destatis, ekspor Jerman tumbuh 2,2 persen di bulan Januari secara month on month. Tentu saja hal ini membalikkan penurunan 0,9 persen pada bulan Desember. Sedangkan perkiraan pertumbuhan ekspor di bulan Januari adalah 1,5 persen.
Sama seperti ekspor, impor Jerman juga naik 4,1 persen setelah turun 1,4 persen di bulan Desember. Laju pertumbuhan itu jauh melebihi perkiraan para ekonom yang sebesar 1,4 persen. Karena impor tumbuh signifikan, surplus perdagangan Jerman pun berkurang menjadi EUR 17,2 miliar pada bulan Januari dari EUR 18,3 miliar di bulan sebelumnya.
Secara year on year, pertumbuhan ekspor melambat hingga 2,9 persen di bulan Januari dari 4,5 persen pada bulan Desember. Demikian pula, impor naik 1,5 persen, lebih lambat dari kenaikan 2,4 persen pada bulan Desember.
Sebagai informasi surplus neraca transaksi berjalan meningkat hingga EUR 16,2 miliar pada bulan Januari, dibandingkan dengan surplus EUR 10,6 miliar yang terlihat pada periode yang sama tahun lalu.
Surplus perdagangan Jer­man pada 2013 menduduki peringkat pertama di du­nia, mencapai $AS 260 miliar (sekitar 3.176 triliun rupiah). Tempat kedua adalah China dengan nilai lebih dari $AS 65 miliar (Rp 794 triliun). Hal ini terjadi sejak reunifikasi Jerman, surplus perdagangan Jerman untuk kali pertama melebihi China.
Di satu sisi orang Jerman bersukacita, di sisi lain, hasil ini telah dikritik oleh sejumlah organisasi internasional. Tapi situasinya mungkin masih ada variable, situasi surplus perdagangan tinggi seperti ini mungkin tidak ber­langsung lama. Salah satu fak­tor adalah transformasi model pertumbuhan ekonomi China.
Terlalu banyak ekspor untuk menargetkan
Tahun lalu, surplus perda­gangan Jerman menyumbang 7,3 % dari PDB. Uni Eropa mengharuskan semua negara anggota dalam tiga tahun surplus rata perdagangan ter­hadap PDB tidak melebihi 6 %, jika tidak, akan merusak stabilitas ekonomi Uni Eropa. Terutama dalam krisis utang saat ini di Eropa yang belum selesai. Beberapa negara Uni Eropa sama saja dengan uang pinjaman membeli produk impor Jerman.
Ekspor Jerman semakin banyak, itu berarti kewajiban hutang negara-negara itu semakin bertambah. Selama beberapa bulan ini, Uni Eropa terus fokus pada situasi ekspor Jerman. AS dan Dana Moneter Internasional juga berpandangan sama bahwa surplus perdagangan Jerman bahkan dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dunia.
Surplus perdagangan mencerminkan kemampuan suatu negara untuk berinvestasi di luar negeri. Saat ini in­vestasi Jerman terlalu kuat di luar negeri. Berbagai organisasi internasional menuntut agar penggerakan permintaan domestik Jerman, seperti upah yang lebih tinggi, agar penduduk Jerman mempunyai lebih banyak uang di tangan untuk dibelanjakan dan mem­perkuat daya beli. Dengan demikian akan meningkatkan impor, sehingga mengurangi surplus perdagangan. Bersamaan itu lantaran biaya pengeluaran staf perusahaan menjadi tinggi, produk pun lebih mahal, juga dapat mengurangi ekspor.

Berikut adalah neraca perdagangan di Jerman :



Belanda
EKONOMI BELANDA
Economy

§ PDB : 588.414 miliar - Jutaan Euro (2010)
§ PDB per kapita : Paritas daya beli: 42.475 Dollar AS (2010)
§ pertumbuhan Ekonomi : 1,5% (2006-2010)
§ populasi pekerja : 7,8 juta (2010)
§ penganggur : 419.000 (5,4%) (2011)
§ tingkat inflasi : 1.5 (2006-2010)
§ perdagangan internasional : Ekspor: 574.307 juta dolar AS (2010, barang)
Impor: 517.781 juta dolar AS (2010, barang)
§ ekspor komoditas : Mesin dan peralatan transportasi, bahan kimia, bahan bakar, produk pertanian, bahan makanan
§ impor komoditas : Mesin dan peralatan transportasi, bahan kimia, bahan bakar, bahan makanan, pakaian
§ ekspor mitra : Jerman 24,3%, Belgia 11%, Perancis 8,6%; Inggris 8%; Italia 5%, AS 4,5% (2010) 
§ impor mitra : Jerman: 17,8%; Belgia: 9,6%; Cina: 9,3%; AS: 7,5%; Inggris: 6,7%; Prancis: 4,3% (2009)

Kebijakan ekonomi Belanda diarahkan terutama ke arah pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dan pengembangan dengan cara konsolidasi fiskal, tenaga kerja dan reformasi pasar produk, restrukturisasi ekonomi, konservasi energi, perlindungan lingkungan, pembangunan daerah, dan tujuan nasional lainnya. Pemerintah yang telah menggabungkan kebijakan makroekonomi yang ketat dan stabil, dengan luas reformasi struktural dan peraturan. Pemotongan tajam dalam subsidi pengeluaran keamanan dan sosial dikombinasikan dengan moderasi upah deregulasi yang konsisten, dan privatisasi bekas perusahaan milik negara, dan persaingan yang meningkat telah membantu perekonomian Belanda untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja berkelanjutan.

v Sektor Ekonomi
Jasa mencapai sekitar setengah dari pendapatan nasional dan terutama dalam transportasi, distribusi, logistik, dan bidang keuangan, seperti perbankan dan asuransi. Kegiatan industri menghasilkan lebih dari sepertiga dari produk nasional dan didominasi oleh Metalworking, penyulingan minyak, kimia, dan industri pengolahan makanan. Pertanian dan sektor perikanan dan tradisional Belanda rekening kegiatan untuk beberapa 3% dari PDB.
Meskipun produksi minyak mentah Belanda yang kecil, Belanda merupakan peringkat di antara produsen terbesar dan distributor gas alam. Ladang gas Slochteren di Groningen Provinsi di Utara adalah salah satu penghasil ladang gas alam terbesar di dunia. Jumlah cadangan gas alam yang terletak di daratan saat ini berjumlah sekitar 2 triliun meter kubik. Sekitar 80% dicatat dengan cadangan di daratan, sisanya 20% dicatat dengan deposit relatif kecil di rak Laut Utara benua. Produksi gas saat ini berjalan pada rata-rata tahunan sebesar hampir 80 miliar meter kubik, sekitar setengah dari yang diekspor ke Uni Eropa negara anggota. Pendapatan pemerintah dari royalti pada produksi gas dan minyak mencapai sekitar $ 2,6 milyar (0,5% dari PDB) pada tahun 2003.

PERKEMBANGAN EKONOMI BELANDA TAHUN 2006-2011
v Dalam hal luas permukaan dan ukuran populasi, Belanda bukan negara sangat besar dan peringkat 133 di seluruh dunia dan ke-61. Berbeda sekali, kinerja ekonomi negara peringkat jauh lebih tinggi. Ukuran ekonomi, atau Produk Domestik Bruto, lebih dari € 588 miliar pada 2010. Belanda memiliki ekonomi terbesar keenam belas di dunia dan terbesar keenam di Uni Eropa.
v Dibandingkan dengan banyak negara anggota Uni Eropa lainnya, Belanda memiliki ekonomi yang sangat terbuka, yang mengapa negara terpukul keras oleh penurunan tajam dalam perdagangan dunia pada tahun 2008 dan 2009. Namun demikian, penurunan ekonomi di Belanda tidak lebih besar dari penurunan PDB untuk seluruh zona euro. Ketika dianggap selama jangka waktu yang lama, bagaimanapun, Belanda menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik dibandingkan dengan Anggota Uni Eropa dan Amerika Serikat. Ini merupakan kinerja yang sangat baik untuk perekonomian yang dikembangkan dengan standar hidup yang tinggi. Reformasi struktural yang telah dilaksanakan di, misalnya, pasar tenaga kerja dan sistem jaminan sosial, telah menciptakan kondisi untuk pertumbuhan ekonomi berpotensi sehat yang menawarkan ruang untuk investasi dalam pengetahuan dan inovasi, misalnya, sehingga Belanda akan tetap menjadi makmur , berkelanjutan, dan juga gia yang bangsa.
v Untuk periode kabinet (2011-2015), rata-rata pertumbuhan PDB diharapkan menjadi 1 persen, sementara 1,25 persen dipertanggungjawabkan pada awal pemerintah Rutte pada akhir 2010. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh resesi ekonomi tahun 2011-an dan 2012.In awal 2012, tingkat inflasi akan menjadi 2,25 persen.
v CPB Belanda Biro Analisis Kebijakan Ekonomi (CPB) mengharapkan bahwa defisit anggaran Belanda akan menjadi 4,5 persen, atau 28 miliar euro, pada tahun 2013. Dari tahun ke depan, perekonomian Belanda diperkirakan akan pulih perlahan-lahan, dengan produk domestik bruto (PDB) dari 1,25 persen pada tahun 2013.
v Belanda secara tradisional memiliki ekonomi terbuka dan tingkat perdagangan dengan negara lain sangat signifikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Biro Belanda untuk Analisis Kebijakan Ekonomi, Belanda menghasilkan sekitar 33% dari pendapatannya dari ekspor barang dan jasa. Pada tahun 2011, nilai ekspor adalah 84,2% dari Belanda PDB.
v Sebagai eksportir terbesar kelima barang di dunia, Belanda menempati posisi penting ketika datang ke perdagangan dunia. Pada tahun 2010, Belanda mengekspor barang senilai total lebih dari 574.000.000.000 dolar AS. Belanda juga merupakan eksportir yang signifikan dari layanan komersial - ekspor jasa-jasa komersial sebesar 111,3 miliar dolar AS (81,9 miliar Euro, CBS, 2012) pada tahun 2010, yang menempatkan negara kesembilan dalam peringkat dunia.
v Selain menjadi eksportir utama, Belanda juga mengimpor sejumlah besar barang: hampir $ 518.000.000.000 senilai tahun 2010. Dengan pangsa 3,4% dari total global, negara merupakan importir terbesar ketujuh barang di dunia. Belanda juga merupakan pengimpor signifikan dari layanan komersial - impor layanan komersial sebesar 109 miliar dolar AS pada 2010, yang menempatkan kedelapan Belanda di peringkat dunia.
v Tingkat pengangguran di Belanda adalah salah satu yang terendah di Eropa. Dari 2006 hingga 2010, rata-rata 3,4% dari penduduk yang bekerja potensi menganggur, sementara tingkat yang sesuai di negara-negara euro adalah 8,5%. Krisis ekonomi telah menyebabkan peningkatan pengangguran di Belanda menjadi 4,8% pada bulan Oktober 2011 (Eurostat, 2011), tetapi ini masih jauh di bawah rata-rata negara tetangga. Pemuda pengangguran sangat rendah di Belanda. Pada bulan Oktober 2011, 8,2% penduduk potensial Belanda yang bekerja di bawah-25 adalah pengangguran, dibandingkan dengan rata-rata 22,0% di Uni Eropa-27.
v Jumlah total investasi Belanda di negara lain cukup besar. Pada akhir 2010, investasi di luar negeri mencapai lebih dari 890 miliar dolar AS, membuat negara investor asing terbesar ketujuh di dunia.
v Menurut Badan Penanaman Modal Asing, negara telah menyediakan kemudahan untuk sekitar 8.000 perusahaan asing, termasuk perusahaan seperti BASF, Cisco Systems, Microsoft, Nike, SABIC, Siemens dan Yakult. Perusahaan asing telah melakukan investasi langsung senilai 590 miliar dollar AS. Akibatnya, Belanda adalah terbesar kedelapan penerima dunia investasi asing, dengan investor asing memberikan 15% dari jumlah pekerjaan di Belanda.

Export dan import pada tahun 2011

v Ekspor Belanda sebesar € 404.600.000.000 pada tahun 2011, naik 8,9% dari 2010. Perdagangan ekspor Belanda adalah tertinggi kedua di Eropa setelah Jerman. Keunggulan di ekspor Eropa terutama dapat dikaitkan dengan ekspor transit ke negara Eropa lainnya. Dalam hal ini, benar-benar adalah pintu gerbang ke Eropa untuk banyak produk dari daerah lain. Setengah dari ekspor terdiri dari ekspor transit. 
v Sebagai eksportir terbesar kelima barang di dunia, Belanda menempati posisi penting ketika datang ke perdagangan dunia. Pada tahun 2010, Belanda mengekspor barang senilai total lebih dari 574.000.000.000 dolar AS. 
v Belanda juga merupakan eksportir yang signifikan dari layanan komersial - ekspor jasa-jasa komersial sebesar 111,3 miliar dolar AS (€ 81900000000 - Statistik Belanda 2012) pada tahun 2010, yang menempatkan negara kesembilan dalam peringkat dunia 
v Pada tahun 2011, mitra ekspor paling penting Belanda adalah: Jerman (24,1%); Belgia (12,1%), Perancis (8,9%); Inggris (8,0%); Italia (4,8%) dan US (4,1%).
v Di tahun 2011, mitra Belanda yang paling signifikan impor adalah: Jerman (16,7%); Belgia (10,0%), China (8,4%); Inggris (6,7%); AS (6,6%) dan Perancis (4,6%).
Berikut grafik perdagangan Belanda :


AMERIKA
MEKSIKO
Sejak 1980-an Meksiko mereformasi kebijakan ekonomi dengan mengimplementasikan “Konsensus Washington” sebagai cetakbiru. Konsensus Washington merupakan merupakan “kesepakatan” yang dicapai IMF (International Monetary Fund), Bank Dunia (World Bank), dan Departemen Keuangan AS (US Treasury Department) pada akhir tahun 1990-an tentang paket kebijakan ekonomi yang dianggap tepat untuk mengatasi masalah-masalah pertumbuhan dan pembangunan berbagai negara berkembang. Sebagai konsekunsi dari kebijakan tersebut, sistem ekonomi Meksiko mengarah pada liberalisasi perdagangan dan privatisasi besar-besaran, kecuali beberapa sektor strategis seperti energi dan bahan bakar minyak. Dengan sistem ekonomi yang menggantungkan sepenuhnya pada supply and demand, pemerintah Meksiko pun memberi insentif bagi investor asing yang menanamkan dana bagi industri yang memberi dampak signifikan secara ekonomi.
Hanya 11% dari luas daratan Meksiko ditanami, yang kurang dari 3% adalah irigasi. Menghasilkan pendapatan atas tanaman termasuk jagung, tomat, tebu, kacang kering, dan alpukat. Meksiko juga menghasilkan pendapatan yang signifikan dari produksi daging sapi, unggas, daging babi, dan produk susu. Secara total, pertanian menyumbang 4,3% dari PDB pada 2009 dan 3% dari PDB pada tahun 2008, dan pekerjaan pertanian menyumbang sekitar 15% dari total lapangan kerja.
Amrika dan Meksiko adalah mitra dagang yang sangat dekat. Masalah-masalah perdagangan diselesaikan umumnya melalui negosiasi langsung antara dua negara atau ditangani melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atau Amerika Utara Perjanjian Perdagangan Bebas (NAFTA) prosedur penyelesaian sengketa formal. Daerah yang paling signifikan dari gesekan melibatkan produk pertanian serta lintas batas truk. Meksiko adalah anggota aktif dan konstruktif dari Organisasi Perdagangan Dunia, G-20, dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan. Pemerintah Meksiko dan banyak bisnis mendukung Kawasan Perdagangan Bebas Amerika.
Ekspor dan Impor Perdagangan Meksiko
Dari sepuluh sektor industri strategis yang menjadi prioritas, pemerintah Meksiko menempatkan indutri kreatif pada posisi penting setelah dirgantara, pertanian, pangan, dan otomotif. Berkat kesungguhannya penggarap sektor ekonomi kreatif, terhitung sejak tahun 2004, Meksiko sukses menempatkan diri pada urutan kelima negara-negara berkembang pengekspor produk kreatif dengan total nilai ekspor USD 5,17 miliar. Film, produksi program televisi, dan pengembangan multimedia adalah sektor-sketor unggulan industri kreatif Meksiko. Dengan dukungan pemeriintah industri film dalam berkembang pesat dengan angka produksi tak kurang dari 117 film pada tahun sepanjang tahun 2011 dengan serapan tenaga kerja mencapai 30.000 orang. Selain film produksi nasional, menurut lembaga film Meksiko, setiap tahunnya negara tersebut menajdi lokasi syuting sekitar 10 produksi film asing yang masing-masing membelanjakan uang sekitar 8 hingga 10 juta USD. Dengan dijadikannya lokasi syuting keuntungan yang diraup pemerintag sekitar 120-130 juta USD per tahun. Lokasi favorit pembuatan film di Meksiko adalah Mexico City.
Meksiko -  impor: 223,700 impor/dunia=2.18%. impor/GDP= 22.37.
Meksiko -  Ekspor: 213,700 Ekspor/dunia=2.07%.
(Ekspor+impor)/GDP= 40.96%.




AMERIKA SERIKAT

Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) nominalnya tercatat sebesar $15,8 triliun pada tahun 2012, yang merupakan seperempat dari PDB nominal dunia. PDB berdasarkankeseimbangan kemampuan berbelanja (KKB) Amerika Serikat juga merupakan yang terbesar di dunia dan merupakan seperlima dari PDB KKB dunia.[2] Ekonomi AS merupakan ekonomi campuran yang mengalami pertumbuhan PDB yang stabil, memiliki tingkat pengangguran yang sedang, dan tingkat penelitian dan penanaman modal yang tinggi. Lima rekan dagang utama AS adalah Uni Eropa, Kanada, Tiongkok, Meksiko, dan Jepang.
Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya di dunia yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah, infrastruktur yang maju, dan produktivitas yang tinggi. Pendapatan per kapita (KKB) merupakan yang tertinggi keenam di dunia.] AS juga merupakan produsen minyak bumi terbesar ketiga dan produsen gas alam terbesar kedua di dunia. Negara ini juga merupakan negara dagang terbesar kedua setelah Tiongkok. Pada tahun 2010, Amerika Serikat masih menjadi negara pabrikan terbesar, dengan seperlima hasil pabrikan dunia berasal dari AS.Dari 500 perusahaan terbesar di dunia, 132 bermarkas di AS. Selain itu, Amerika Serikat memiliki pasar finansial terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Sekitar 60% cadangan mata uang global diinvestasikan dalam dollar AS, sementara 24% diinvestasikan dalam Euro. Bursa Efek New York adalah bursa efek terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Investasi asing langsung di Amerika Serikat tercatat sebesar $2,4 triliun. Investasi Amerika Serikat di negara lain berjumlah $3,3 triliun. Pasar tenaga kerja juga menarik imigran dari seluruh dunia. Selain itu, berdasarkan Indeks Kemudahan Berbisnis dan Laporan Daya Saing Globalmenempatkan AS sebagai salah satu negara terbaik.
Ekonomi AS saat ini sedang mengalami kesulitan akibat krisis keuangan 2007-2008. Pada Februari 2013, tingkat pengangguran mencapai 7,7% atau 12,0 juta orang, sementara tingkat pengangguran U-6 yang juga meliputi kekurangan pekerjaan mencapai 14,3% atau 22,2 juta. Dengan tingginya tingkat pengangguran, berkurangnya pendapatan rumah tangga, dan pemotongan anggaran federal, ekonomi AS masih berusaha pulih dari pengangguran. Kemiskinan ekstrem, yaitu rumah tangga dengan pendapatan kurang dari $2 per hari, bertambah dua kali lipat dari angka pada tahun 1996 menjadi 1,5 juta rumah tangga pada tahun 2011, termasuk 2,8 juta anak. Pada tahun 2013, kemiskinan anak-anakmencapai rekor tertinggi, dengan 16,7 juta anak-anak hidup dalam rumah tangga yang makanannya tidak pasti, sekitar 35% lebih tinggi dari angka pada tahun 2007. Terdapat sekitar 643.000 tuna wisma pada Januari 2009, dan dua per tiga di antaranya tinggal di temapt perlindungan darurat atau program perumahan transisional, sementara sisanya tinggal di jalan, bangunan yang ditinggalkan, atau tempat lain yang tidak layak. Pada tahun 2008, AS menghabiskan lebih banyak anggarannya untuk kesehatan dari negara lain di dunia, yaitu sekitar 15,2% dari PDB. Akan tetapi, pada tahun 2013, harapan hidup AS lebih rendah daripada 17 negara berpendapatan tinggi lainnya. Pada tahun 2010, 49,9 juta orang atau 16,3% dari jumlah penduduk AS tidak memiliki asuransi kesehatan yang mengakibatkan kematian 48.000 orang per tahunnya. Sementara itu, pada tahun 2007, 62,1% pengaju kebangkrutan menyalahkan biaya medis. Sekitar 25%penduduk lansia menyatakan kebangkrutannya karena biaya medis, dan 43% terpaksa menghipotekkan atau menjual kediaman mereka.
Jumlah utang AS tercatat sebesar $50,2 triliun pada akhir kuartal pertama tahun 2010, atau sekitar 3,5 kali PDB. Pada Oktober 2012, proporsi utang public AS 1,0043 kali lebih besar dari PDB. Aset keuangan domestik berjumlah $131 triliun dan liabilitas keuangan domestik berjumlah $106 triliun.
Neraca Perdagangan di Amerik serikat:



PDB di Amerika Serikat 



Timur Tengah
MESIR
Negara Mesir merupakan salah satu negara cukup besar di kawasan Timur Tengah. Negeri berperadaban tinggi ini berpenduduk 78 juta jiwa menurut data tahun 2007 dengan pendapatan per kapita US$ 1.350 (2006), Mesir adalah pasar yang cukup menjanjikan. Untuk total nilai perdagangan Mesir dengan dunia pada periode Januari-Juni 2004 sebesar US$ 9,40 milyar menunjukkan peningkatan sebesar 11,60% dibanding periode yang sama tahun 2003 yang besarnya US$ 8,43 milyar. Perdagangan luar negeri Mesir mengalami defisit sebesar US$ 1,96 milyar, dengan rincian ekspor sebesar US$ 3,72 milyar atau naik 18,61% sementara impor juga naik 7,44% menjadi sebesar US$ 5,68 milyar. Total perdagangan Mesir dan Indonesia pada periode Januari-Juni 2004 mencapai US$ 73,06 juta mengalami penurunan sebesar 7,64% dibanding periode yang sama tahun 2003 yang besarnya US$ 79,10 juta. Ekspor Mesir ke Indonesia sebesar US$ 7,07 juta atau turun 70,98%, sedangkan impor Mesir dari Indonesia naik 20,59% yakni dari US$ 54,71 juta menjadi US$ 65,98 juta. Neraca perdagangan Indonesia – Mesir pada periode Januari -Juni 2004, masih surplus bagi Indonesia sebesar US$ 58,90 juta.Dengan melihat kondisi ini bahwa Indonesia menempati urutan ke-22 dari negara pemasok produk ke Mesir, tetapi pada 2007 surplus perdagangan memperlihatkan penurunan dari US$31,9 juta menjadi US$229,40 juta.
Berdasarkan total ekspor Indonesia ke Mesir pada 2007 mencapai US$241,97 juta atau dengan pangsa pasar 0,9% dari total impor Mesir, yang nilainya mencapai US$ 27,03 miliar.Produk hasil industri dan pertanian memiliki porsi 98% dari total ekspor Indonesia. Untuk obat tradisional merupakan potensi ekspor yang belum banyak dilakukan meskipun permintaan cukup tinggi di Mesir. Produk makanan dan terutama buah-buahan menjadi andalan ekspor Indonesia menembus pangsa pasar negara Mesir dan produk minyak kelapa sawit merupakan komoditi andalannya. Untuk Indonesia, diharapkan negara-negara Afrika merupakan sebuah kawasan strategis yang potensial untuk meningkatkan ekspor ke Afrika sekaligus merupakan suatu batu loncatan ke Eropa. Demikian halnya jarak masih menghambat baik para pengusaha Indonesia maupun pelaku usaha negara Afrika termasuk Mesir yang juga termasuk negara Maghribi untuk menjual produknya. Orientasi pangsa ekspor pelaku usaha Maghribi hingga pada saat ini lebih terfokus pada Eropa atau Amerika karena lebih dekat, sedangkan orientasi pengusaha Indonesia lebih ke Asia atau Eropa. Diharapkan produk-produk pertanian Indonesia di kawasan Mesir dapat lebih baik lagi didalam peningkatan nilai ekspor.

Pada tahun 2004, tingkat pertumbuhan ekonominya mencapai 4% atau setara dengan US$ 76,0 miliar. Sementara pendapatan per kapitanya mencapai US$ 1.036 dengan tingkat pengangguran 10%. Total perdagangan Mesir dengan dunia pada tahun 2004 sebesar US$ 20,54 miliar, meningkat 20,39% dibandingkan dengan tahun 2003 yang sebesar 17,06 miliar.
Sedangkan ekspor negeri Sungai Nil ini ke seluruh dunia pada tahun 2004 mencapai US$ 7,69 miliar, meningkat 24,72% dibanding tahun 2003 yang cuma US$ 6,61 miliar. Komoditi ekspor utamanya adalah minyak mentah dan produk petrokimia, kapas, tekstil, produk baja dan kimia.
Adapun nilai impor negeri Piramid ini pada tahun 2004 sebesar US$ 12,58 miliar, ini meningkat 17,94% dibanding tahun 2003 yang tercatat sebesar US$ 10,90 miliar, dengan komoditi utamanya mesin dan peralatannya, produk makanan, produk kayu dan bahan bakar.
Yang jelas, Mesir, disamping merupakan negara tujuan ekspor, juga merupakan ?pintu gerbang? atau ?pintu masuk? untuk menembus pasar di beberapa negara di kawasan Afrika, Asia dan Eropa. Dengan bergabungnya Mesir ke dalam Common Market of Eastern and Southern Africa (COMESA) yang beranggotakan negara dan adanya kesepakatan perdagangan bebas di antara mereka, menjadikan negeri Cleopatra ini sebagai pasar yang cukup menarik.
Meskipun ekonomi Mesir terus tumbuh dan berkembang, namun karena hasil pertanian dan industrinya masih relatif terbatas telah mendorong peningkatan impor Mesir dalam jumlah besar dari manca negara termasuk Indonesia.
Selama ini negeri berpenduduk mayoritas Muslim ini memperoleh berbagai kemudahan dari Amerika Serikat, Eropa Barat dan negara-negara Teluk dalam mengekspor hasil industri dan pertaniannya, khususnya kemudahan dala tarif impor.
Kemudahan-kemudahan tadi tentunya bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk melakukan joint venture negara anggota free trade area (AFTA) ini yang hasil produksinya dipasarkan ke kawasan tersebut. 

Perdagangan Bilateral
Selama ini, hubungan antara Indonesia dengan Mesir tidak terdapat hambatan yang berarti. Hal ini tercermin dengan semakin besarnya nilai ekspor Indonesia ke negeri Piramid tersebut selama tahun 2004 dibandingkan tahun 2003. Data BPS menyebutkan, total nilai perdagangan Indonesia-Mesir tahun 2004 tercatat sebesar US$ 215,59 juta atau meningkat 6,87% dibanding tahun 2003 sebesar US$ 201,12 juta. Sedangkan total nilai perdagangan tahun 2005 (Januari-Mei) tercatat sebesar US$ 140,73 juta meningkat 82,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2004 yang tercatat sebesar US$ 77,01 juta.
Neraca perdagangan kedua negara selama periode tahun 2000-2004 selalu menunjukkan surplus bagi Indonesia. Surplus tahun 2004 tercatat sebesar US$ 178,94 juta, meningkat 28,20% dibandingkan surplus tahun 2003 yang tercatat sebesar US$ 139,58 juta. Pada tahun 2005 (Januari-Mei) neraca perdagangan kita juga surplus sebesar US$ 122,27 juta atau meningkat 96,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2004 yang tercatat sebesar US$ 62,28 juta.
Ekspor Indonesia ke Mesir tahun 2004 sebesar US$ 197,27 juta, meningkat 15,80% dibandingkan tahun 2003 yang tercatat sebesar US$ 170,35 juta. Pada tahun 2005 (Januari-Mei) ekspor Indonesia ke Mesir tercatat sebesar US$ 135,03 juta, meningkat 92,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2004 yang tercatat sebesar US$ 70,31 juta.
Adapun komoditi ekspor utama kita ke Mesir adalah tekstil dan produk tekstil, mesin, perangkat elektronik, baja dan produk baja, otomotif, produk kayu, produk kulit, biji baja, produk kimia organik, produk kertas dan pulp, batu bara, karet serta produk-produk lainnya.
Impor negara kita dari Mesir tahun 2004 sebesar US$ 18,32 juta, turun 40,44% dibandingkan impor tahun 2003 yag tercatat sebesar US$ 30,77 juta. Pada tahun 2005 (januari-Mei) impor kita sebesar US$ 12,76 juta, meningkat 58,92% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2004 yang tercatat sebesar US$ 8,03 juta.
Berdasarkan pengamatan KBRI di Kairo, produk Indonesia yang mempunyai peluang besar untuk dipasarkan di Mesir antara lain kaca dan peralatan pecah belah, furnitur, produk keramik, tembakau, buah-buahan, kacang-kacangan, fotografi, sinematografi, timah dan produk-produk lainnya. Yang pasti, dalam kerangka hubungan perdagangan bilateral dengan Mesir, Indonesia tampaknya dapat diuntungkan.
 
Pertanian: Sektor pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara Mesir. Mesir terkenal sebagai penghasil kapas, gandum, kurma, zaitun, dan  bahan baku kertas. 
Peternakan dan Perikanan: Jenis hewan ternak yang dikembangkan secara tradisional adalah domba, biri - biri, dan unta.Adapun perikanan dibedakan atas perikanan laut dan perikanan darat. Perikanan laut banyak diusahakan di perairan Laut Merah dan perairan Laut Tengah, sedangkan perairan darat banyak diusahakan di Sungai Nil dan di kawasan bendungannya.
Pertambangan: Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam yang terdapat di pantai dan perairan Laut Merah serta di kawasan Gurun Libya dan Semenanjung Sinai. Selain hasil tambang utama tersebut, dikembangkan juga pertambangan fosfat, bijih besi, dan garam. 
Perindustrian: Perindustrian utama negara ini adalah bahan - bahan kimia, besi, dan minyak beserta olahannya. 
Perdagangan
  1. Ekspor berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk olahannya kopi, teh, cokelat, tebu, dan kurma.
  2. Impor berupa mesin - mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan produk olahan makanan, serta bahan - bahan kimia.
Tabel Perdagangan di Mesir
Perdagangan
Terakhir
Sebelum Ini
Tertinggi
Paling Rendah
Satuan
142580.00
140368.00
142580.00
37957.00
EGP - Juta
-1476.00
-2941.80
235.50
-4805.13
USD - Juta
2317.00
2587.60
2991.20
12.63
USD - Juta
3793.00
5529.40
6497.80
33.05
USD - Juta
523.10
-1512.80
1538.90
-3140.10
USD - Juta
-2.10
-4.00
8.70
-8.50
Persen
45289.00
45752.20
47017.10
26132.50
USD - Juta
2855.40
2365.90
5572.50
40.70
USD - Juta
4333.00
4108.90
5054.70
655.20
USD - Juta
755.00
617.00
1486.00
57.00
Ribu
75.61
75.61
75.65
75.61
Tonnes
495.00
498.00
930.00
495.00
BBL/D/1K
83.30
74.30
102.30
73.30
Persen


Grafik neraca perdagangan

KUWAIT

Profile ekonomi Kuwait pada tahun 2011 cukup baik, ditengah-tengah situasi dan kondisi sebagian negara-negara Arab yang dilanda krisis, akibat pergolakan politik dalam negeri masing-masing, yang dikenal dengan istilah ”Arab Spring”, Kuwait dapat mempertahankan dan meningkatkan kondisi ekonominya.

 Pada tanggal 11 Agustus 2011, Kementerian Keuangan Kuwait mengumumkan bahwa Kuwait memperoleh surplus keuangan sebesar KD 5,28 milyar (US$ 19,4 milyar) untuk tahun anggaran 2010/2011 (tahun fiskal Kuwait dimulai tanggal 1 April dan berakhir tanggal 31 Maret). Pemasukan tahun anggaran 2010/2011 adalah sebsar KD 21,5 milyar, sementara pengeluaran sebesar KD 16,2 milyar. Sektor perminyakan masih tetap dominan sebagai pemasukan terbesar yaitu KD 19,9 milyar.

Surplus ini berkat patokan asumsi harga minyak yang ditetapkan dalam tahun fiskal 2010/2011 sebesar US$ 43 barel per hari (bpd), namun dalam kenyataannya harga minyak dunia selama tahun 2010/2011 berkembang dalam kisaran US$ 65 s/d US$ 115 bpd. Hal ini memberikan keuntungan besar bagi Kuwait yang merupakan salah satu negara eksportir minyak terbesar di dunia.

 Dari jumlah surplus tersebut 10% dimasukkan dalam ”Sovereign Wealth Fund” negara Kuwait, yang disimpan dalam dua badan keuangan negara yaitu, the Reserve Fund for Future Generations (RFFG) dan the State General Reserve Fund (SGRF). Aset kekayaan negara di kedua badan tersebut dikelola oleh Kuwait Investment Authority (KIA), yang sebagian besar ditanamkan dalam investasi protofolio di berbagai bursa saham di Eropa dan Amerika Serikat.
 Kuwait Finance House (KFH), sebuah perbankan Syariah terbesar di Kuwait melaporkan bahwa sumber utama pemasukan terbesar pemerintah Kuwait adalah dari sektor minyak dan pendapatan dari aset-aset yang ditanamkan di luar negeri.

Sementara itu, bank terbesar di Kuwait, National Bank of Kuwait (NBK) mengeluarkan laporan pertumbuhan ekonomi Kuwait tahun 2011, sebesar 4,7%. Hal ini utamanya dipengaruhi oleh tingginya harga dan produksi minyak. Produksi minyak Kuwait sampai dengan bulan Nopember 2011 adalah sebesar 2,6 juta bpd.

 Pertumbuhan ekonomi Kuwait juga didorong oleh tingkat konsumsi masyarakat yang stabil. Masyarakat Kuwait sangat dikenal menggemari konsumsi makan di luar rumah. Berdasarkan survei yang dilakukan MasterCard, pada pertengahan semester kedua tahun 2011, bersantap dan hiburan menjadi prioritas penting bagi masyarakat Kuwait. Rumah makan cepat saji berada pada peringkat outlet makan paling disukai. Sekitar 88% responden memilih rumah makan cepat saji. Urutan berikutnya adalah mid-range restoran keluarga/kafe (55%), restoran fine dining (32%) dan santapan di hotel (19%).

Dalam aktivitas perdagangan internasional, Kuwait mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010. Nilai ekspor minyak meningkat menjadi US$ 88,214 milyar dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar US$ 59,084 milyar. Sementara itu, nilai ekspor non-migas juga meningkat 4,3% dibandingkan tahun 2010. Ekspor Kuwait selain minyak dan turunannya adalah di sektor perikanan. Menurut data yang dikeluarkan Biro Ekonomi Uni Eropa tahun 2010, sepuluh mitra dagang utama Kuwait adalah; Korea Selatan, Jepang, India, Uni Eropa, Amerika Serikat, RRC, Singapura, Pakistan, Saudi Arabia, dan Mesir.

 Inflasi di Kuwait sampai dengan Oktober 2011 meningkat 0,1% menjadi 4,7% yang dikarenakan kenaikan harga barang secara global di negara GCC, akan tetapi angka riil inflasi tersebut jauh dari perkiraan ketakutan bahwa kenaikan gaji dan hibah dari Amir Kuwait akan memacu inflasi yang lebih tinggi.

 Dengan berbagai capaian di bidang ekonomi tersebut, Kuwait akan semakin percaya diri dalam mencapai visi Amir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah untuk menjadikan negara Kuwait sebagai hub keuangan dan perdagangan di kawasan pada tahun 2025. Berbagai proyek pembangunan vital telah dicanangka semenjak tahun 2010. Proyek-proyek tersebut antara lain pengembangan dan perluasan Kuwait International Airport, pembangunan rumah sakit baru dan universitas, perumahan baru dan pelabuhan kotainer Mubarak Al Khabir.

 Kerjasama regional di antara negara-negara anggota GCC tercermin dari beberapa investasi jangka menengah dan jangka panjang. Salah satu kesepakatan yang sudah berjalan adalah pembangunan sistem jalur kereta api (GCC Railway) senilai US$ 15 miliar, yang diharapkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2019. Kuwait telah menandatangani kontrak KD 2 juta dengan sebuah perusahaan konsultan internasional untuk membuat studi kelayakan pada bulan Oktober 2011, sedangkan kereta bawah tanah Kuwait diharapkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2017. Proyek patungan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Kuwait dan negara-negara GCC pada umumnya. Jalur kereta api tersebut akan membentang dari Kuwait sampai dengan Oman melalui negara-negara GCC lainnya.

KFH memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Kuwait tahun 2012, tidak akan berbeda jauh dengan tahun 2011. Hal ini didasari bahwa dalam 8 bulan, tahun anggaran berjalan 2011/2012, Kuwait telah memperoleh surplus sebesar KD 11,6 milyar. Dengan patokan asumsi harga minyak yang ditetapkan dalam APBN 2011/2012 sebesar US$ 60 (bpd), dan melihat harga minyak di pasaran dunia seperti Brent yang sampai dengan akhir tahun 2011 berada di atas US$ 100, maka diperkirakan Kuwait akan kembali memperoleh surplus dalam tahun fiskal 2011/2012.

 Pada tahun 2012, diperkirakan Kuwait dapat meningkatkan produksi minyaknya sampai dengan 3 juta bpd. Hal ini sesuai dengan target Kuwait tahun 2020, untuk dapat memproduksi minyak sebesar 4 juta bpd.

Dalam laporanya, KFH sedikit menurunkan angka pertumbuhan ekonomi Kuwait tahun 2012 sebesar 4,5% dibandingkan tahun 2011 sebesar 4,7%. Menurut laporan tersebut, penurunan ini diakibatkan oleh kelesuan pasar global, utamanya pasar di Amerika Serikat dan Eropa.

Di sisi lain beberapa pengamat ekonom melihat bahwa prospek pengembangan ekonomi di Kuwait masih pada tahap aman dan menjanjikan bagi pengembangan bisnis ke depan. Isu politik antara Iran dengan negara-negara Barat dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi Kuwait. Iklim politik yang memanas di wilayah Timur Tengah diperkirakan dapat mempertahankan harga minyak dunia di atas asumsi APBN 2011/2012 sebesar US$ 60. Keberhasilan pelaksanaan Pemilu anggota Parlemen ke-14 pada tanggal 2 Februari 2012, dapat juga memicu pertumbuhan ekonomi Kuwait. Masyarakat sangat berharap agar Parlemen dan Pemerintah dapat berjalan beriringan dalam mempercepat pembangunan ekonomi, yang selama ini terkendala akibat perseteruan berkepanjangan di antara kedua lembaga tersebut.
PDB
Ads by Freeven pro 1.2
PDB
Terakhir
Sebelum Ini
Tertinggi
Paling Rendah
Satuan
176.59
124.35
176.59
1.83
USD - Miliar
0.82
6.10
33.99
-20.62
Persen
19245.40
18104.20
19955.90
572.00
KWD - Juta
7746.40
7261.60
7746.40
96.00
KWD - Juta
31626.23
30532.94
35185.93
3815.53
USD
43230.63
41736.19
48096.47
22877.48
USD

PDB Kuwait

Uni Soviet
RUSSIA
Dibawah pemerintahan Putin, ekonomi Rusia melihat ukuran dasar Produk Domestik Kasar (KDNK) ganda, mendaki dari 22 ke 11 terbesar di dunia. Perekonomian membuat keuntungan nyata dari 7% rata-rata per tahun (1999: 6.5%, 2000: 10%, 2001: 5.7%, 2002: 4.9%, 2003: 7.3%, 2004: 7.2%, 2005: 6.4%, 2006: 8.2%, 2007: 8.5%, 2008: 5.2%), menjadikan ekonominya terbesar ke-6 di dunia dalam KDNK (PKB). Pada tahun 2007, KDNK Rusia melebihi tahun 1990, bererti telah mengatasi konsekuensi yang menghancurkan dari kemelesetan pada 1990-an. Pada per kapita, Russia KDNK AS$ 14,919 per individu pada tahun 2009, membuat ke-38 Russia terkaya di kedua-dua kuasa beli dan secara nominal.
Putin selama lapan tahun di kantor, industri tumbuh sebanyak 75%, pelaburan meningkat sebanyak 125%, dan pengeluaran pertanian dan pembinaan meningkat. Pendapatan nyata lebih dari dua kali ganda dan gaji rata-rata naik lapan kali ganda daripada $80 hingga $640. Jumlah kredit pelanggan antara 2000-2006 meningkat 45 kali, dan selama tempoh masa yang sama, kelas menengah tumbuh dari 8 juta, 55 juta meningkat sebanyak 7 kali. Jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan juga menurun dari 30% pada tahun 2000 menjadi 14% pada tahun 2008.
Inflasi tetap masalah Namun, sebagai pemerintah gagal mengandungi pertumbuhan harga. Antara 1999-2007 inflasi disimpan di langit-langit ramalan hanya dua kali, dan pada tahun 2007 inflasi melebihi tahun 2006, melanjutkan trend yang meningkat pada awal tahun 2008.
Ekonomi Rusia masih komoditi-driven walaupun pertumbuhannya. Pembayaran dari sektor bahan bakar dan tenaga dalam bentuk duti cukai dan cukai menyumbang hampir separuh daripada anggaran pendapatan persekutuan. Sebahagian besar eksport Rusia dibuat oleh bahan baku dan baja,[12] walaupun eksport secara keseluruhan hanya menyumbang 8,7% dari KDNK pada tahun 2007, berbanding dengan 20% pada tahun 2000.
Ada juga jurang yang tumbuh di antara kaya dan miskin di Russia. Antara 2000-2007 pendapatan orang kaya tumbuh dari sekitar 14 kali sehingga 17 kali lebih besar dari pendapatan masyarakat miskin. Nisbah diferensiasi pendapatan menunjukkan bahawa 10% dari Rusia yang kaya hidup semakin lebih baik dari 10% orang-orang miskin, antara yang sebahagian besar pesara dan pekerja tidak terampil di daerah menyedihkan.

PDB
Terakhir
Sebelum Ini
Tertinggi
Paling Rendah
Satuan
-0.50
0.90
4.10
-5.40
Persen
2014.80
1899.10
2014.80
195.90
USD - Miliar
0.90
2.00
12.10
-11.20
Persen
9797.30
11946.20
11946.20
6567.40
RUB - Miliar
6834.00
6633.07
6834.00
3300.04
USD
5486.20
3653.60
5486.20
8.70
RUB - Miliar
15177.27
14731.03
15177.27
7328.87
USD

Grafik PDB Russia


TURKMENISTAN
Dari segi ekonomi, turkmenistan menjadi kuasa baru di asia tengah. Turkmenistan negara yang paling berpengaruh berhubung perdagangan minyak dan gas dunia. Negara itu mempunyai pengaruh tersendiri dan mampu mengimbangi hubungannya dengan kuasa-kuasa besar Amerika Syarikat, Rusia dan China.  Dari segi ekonomi, Turkmenistan dapat bersaing ataupun mengimbangi Negara-negara kuasa besar di dunia seperti Amerika Syarikat, Rusia dan juga China. Yang dimana Turkmenistan mempunyai cadangan minyak dan juga gas bumi yang cukup besar. sehingga Turkmenistan dapat mengimbangi Negara-negara kuasa besar tersebut.
Dalam usaha meningkatkan pertumbuhan ekonominya Turkmenistan bekerjasama dengan negara-negara tetangganya seperti Turki dan Iran, terutama di bidang investasi perindustrian.

Pemerintah Turkmenistan memperkuat tekadnya untuk mempercepat jalannya reformasi perkembangan ekonomi pasar dengan melancarkan program 1000 hari. Keberhasilan program ini didukung oleh sumber minyak, gas, investasi asing dan swastanisasi. Pemerintah menargetkan sampai tahun 2000 sebagian industri harus sudah di privatisasi.

Dalam kebijakan perdagangan luar negeri Turkmenistan masih mengutamakan kerjasamanya dengan sesama negara PNM dengan membina suatu Kesatuan Ekonomi. Disamping itu Turkmenistan juga menjalin kerjasama ekonomi perdagangan dengannegara-negara Laut Kaspia dan negara-negara Asia Tengah lainnya dengan bergabung dalam Economic Cooperation Organization.

Perdagangan luar negeri Turkmenistan secara tradisional masih dilakukan dengan Rusia, Ukraina dan Iran. Namun saat ini upaya membuka hubungan perdagangan yang lebih baik terus dilakukan dengan negara Eropa dan Turki.

Tahun 2003, pertumbuhan GDP Turkmenistan yang merupakan negara produsen dan eksportir kapas 10 (sepuluh) terbesar dunia ini adalah sebesar 19,6%. Sedangkan GDP per kapitanya pada tahun yang sama mencapai US$ 4.300. Berdasarkan output, sector industri, terutama industri non-manufaktur adalah penyumbang utama bagi pendapatan negara.

Dalam rangka menyiapkan diri berintegrasi dengan ekonomi global, tahun 2004 pemerintah Turkmenistan telah menjalankan kebijakan dengan mengandalkan produksi minyak bumi dan gas hydrocarbon serta produk-produk pertanian.


PDB
Terakhir
Sebelum Ini
Tertinggi
Paling Rendah
Satuan
33.68
28.06
33.68
2.37
USD - Miliar
10.30
10.20
16.50
-17.30
Persen
33.47
28061754386.00
28061754386.00
33.47
USD - Juta
3269.66
2981.17
3269.66
1107.68
USD
9121.28
8316.49
9121.28
3090.06
USD





Tidak ada komentar:

Posting Komentar